top of page
Martha Sekar

​Keseruan di Dunia Presenting

Di dunia yang serba digital seperti sekarang, public speaking tetap jadi kemampuan dasar yang wajib dimiliki. Kalau ngerasa public speaking udah bagus dan enjoy ngomong di depan kamera. Tertarik jadi presenter, coachee?


Hai hai coachee, kalian ada yang suka eksis kalau di depan kamera nggak, sih? Yang kalau di depan kamera bawaannya enjoy aja gitu. Kalau kalian tipe orang yang enjoy di depan kamera, wajib banget simak obrolan kali ini nih.

Hal pertama yang terbayangkan banyak orang waktu liat acara jalan-jalan di tv, pastinya seru banget, dan asik. Tapiii, memang kenyataannya asik kok, yang penting kita bisa keliatan enjoy aja di depan kamera. “Modalnya emang harus seneng kalau di depan kamera dan suka ngomong” ujar Faradissa. Nah, Faradissa ini salah satu presenter freelance di TVRI. Ada beberapa program yang dia bawain, contohnya Pesona Indonesia, Jejak Islam dan Dolan Dolen. Semua acara yang dia bawain sifatnya liputan outdoor dan pastinya jalan-jalan ke tempat-tempat baru. Tapi coachee perlu tahu juga, Faradissa ini masih menyandang status sebagai mahasiswa lohh yang otomatis kewajiban utama dia adalah kuliah. Sejak kecil, Fara selalu diajarin buat ngatur waktu “Karena dari kecil udah diajarin orang tua buat atur waktu, jadi kebiasa sampai sekarang udah ketata gitu” ujar Fara mahasiswi Ilmu Komunikasi UII. Karena kegiatan Fara sekarang nggak cuma kuliah, apapun kegiatannya pasti udah dijadwalin jauh-jauh hari supaya nggak ada bentrok antar kegiatan. “Prinsipku, harus aku yang ngatur waktu jangan sampe aku yang diatur waktu” tambahnya.

Perjuangan Faradissa buat jadi presenter TV Nasional tentunya nggak gampang ya coachee. Justru awalnya karena Fara gapyear, dia mulai mencoba-coba hal baru misalnya jadi freelance wedding organizer, tour leader, model, jadi MC acara dan daftar Putri Kebumen semuanya udah dia coba. Semua itu hal-hal baru bagi Fara, “aku orang yang seneng coba hal baru. So, yaudah apapun tawarannya selagi positif nggak ada kata enggak buat aku” ujar Fara.

Nah sebelum jadi presenter di TVRI, Faradissa pernah jadi Duta Wisata Kebumen 2019 dan Duta Genre Kabupaten Kebumen 2020. Keren banget ya, coachee? “Awalnya malah dari Duta Genre Kabupaten Kebumen tahun 2020 aku kenal sama salah satu reporter TVRI di Kebumen. Terus dari TVRI Jateng mau ada liputan ke Kebumen, dari situ reporte TVRI ngerekomendasiin aku. Dan sejak itu jadilah aku sering liputan bareng mereka” ucap Fara yang menceritakan awal mulanya ia menjadi reporter di TVRI. Tapi, setiap pekerjaan selalu ada suka dukanya begitu juga dengan jadi presenter freelance “Lebih banyak suka nya sih, suka nya bisa banyak belajar di dunia presenter dan dunia perkameraan. Selain itu juga ketemu banyak orang baru tentunya ada ilmu baru yang aku dapet dari tiap narasumber. Kalau duka nya sih kayak misal bentrok antara mau liputan outdoor sama jam kuliah aja” jelasnya.

Untuk bisa meraih pencapaian sampai sekarang, tentu jalannya nggak bisa mulus-mulus aja. Faradisa menceritakan salah satu kegagalannya juga bahwa ia pernah di tolak di Perguruan Tinggi Negeri yang dia idamkan dan harus menjalani gapyear selama satu tahun. Menurutnya gagal adalah hal wajar, cara menghadapi kegagalan versi Faradissa adalah “let it flow” karena gagal juga hal yang manusiawi. Fase-fase seperti sedih, kecewa, bahkan malu jelas pernah ia lewati. Tapi tidak dengan berlarut-larut, setelahnya Fara langsung bangkit dan sadar bahwa kegagalan bukan untuk disesali namun dijadikan pelajaran dan membuat kita terus berproses. Kita tidak boleh terjebak di situasi yang membuat kita tidak bisa berkembang.

Seperti yang dijelaskan diatas, Fara bukan orang yang berlarut menangisi kegagalan yang dia alami. Karena seperti kata pepatah, kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Faradissa meyakini kunci keberhasilan tiap sesuatu yang ia jalani adalah “totalitas”. Ketika kita menjalani sesuatu, kita harus ngelakuinnya 100% jangan sampai setengah-setengah. “Menurutku, kunci keberhasilanku ya totalitas. Selalu total tiap ngelakuin hal apapun itu. Apalagi kalau orang tua mendukung, tambah gak bisa setengah-setengah” ungkap gadis asal Kebumen itu.

Nah, Faradissa berbagi tips buat pemuda-pemuda atau kita-kita yang pengin mencapai kesuksesannya sendiri. “Kalau aku gini, semoga bisa jadi motivasi buat temen-temen di luar sana. Jangan pernah sia-siain kesempatan karena kita nggak pernah tahu kesempatan mana yang bakal bawa kita menuju kesuksesan” harapnya. Itu dia coachee saran ataupun tips dari Fara. Sekarang, tunggu apa lagi. Jangan cuma diem dirumah ya, saatnya kita cari kesempatan itu. Try to learn new things. Semangatt coachee!

3 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page