top of page
Coach Potato

Mengenal Bayu Yoga, Awardee Chevening Scholarship di University of Glasgow


Potret Bayu Yoga Prawira saat berada di kawasan kampus University of Glasgow di Inggris

Pemburu beasiswa pasti tidak asing dengan Chevening Scholarship. Beasiswa yang dibuka setiap tahun pada bulan Agustus hingga September ini merupakan beasiswa untuk melanjutkan jenjang studi S2 di Inggris. Beasiswa ini fully funded, yang artinya akan membiayai seluruh biaya, mulai dari tuition fee, tiket PP pesawat Indonesia-Inggris, monthly stipend, hingga travel grants ke acara Chevening selama di Inggris.


Bayu Yoga Prawira atau kerap disapa Bayu merupakan penerima Beasiswa Chevening 2022 di University of Glasgow dengan jurusan Master of Sustainable Energy. Bayu bercerita bahwa alasannya memilih jurusan ini karena relevan dengan jenjang pendidikan dan karir sebelumnya.


Bayu di depan papan nama University of Glasgow

“Jurusan yang saya ambil saat ini sangat relevan dengan bidang pendidikan saya di D3 dan S1 Teknik Mesin dengan fokus program studi teknik refrigerasi dan tata udara. Kemudian, saya juga pernah bekerja di perusahaan oil and energy, sehingga saya memilih jurusan dan universitas yang dapat menunjang perkembangan karir saya,” kata Bayu saat diwawancarai oleh Coach Potato.


Bayu melewati serangkaian seleksi untuk mendapatkan beasiswa Chevening termasuk seleksi esai, wawancara, dan language proficiency (IELTS). Ia menjelaskan bahwa pengalaman leadership dan networking akan sangat berguna dalam proses penulisan esai. Lalu, dalam menulis esai, penting bagi pendaftar beasiswa membahas komitmen mereka untuk melanjutkan studi di Inggris dan kontribusi mereka untuk Indonesia.


Di tahun 2023, pendaftaran Chevening Scholarship akan kembali dibuka pada bulan Agustus hingga September. Ketika awal mendaftar, calon awardee harus mempersiapkan esainya semaksimal mungkin. Hasil seleksi berkas akan diumumkan sekitar bulan Februari dan Maret tahun berikutnya. Jika calon awardee lolos seleksi berkas, maka mereka akan masuk pada tahap wawancara. Pada tahap ini, para calon awardee yang sudah mengambil tes IELTS hanya menunggu pengumuman penerimaan sekitar bulan Juni atau Juli.



Bayu (di tengah merentangkan tangan ke atas) bersama komunitas Chevening

Calon awardee harus mempersiapkan diri dengan baik untuk melewati setiap tahapan seleksi. Menurut Bayu, dua hal yang paling penting untuk para pelamar beasiswa adalah ketelitian dan adaptasi. Para pelamar beasiswa harus teliti dalam membaca dan menyaring informasi mengenai proses dan persyaratan pendaftaran Chevening Scholarship. Selanjutnya, ketika sudah diterima menjadi awardee, perlu melakukan adaptasi karena adanya potensi mengalami culture shock begitu tiba di Inggris.


"Culture shock itu pasti ada. Kita berada di negara yang berbeda budaya, cuaca, dan sistem pendidikan. Belum lagi adanya language barrier di Glasgow yang menggunakan aksen Scottish yang sangat cepat. Selain itu, saya sebenarnya juga khawatir tentang ibadah, tetapi menariknya disini kami mendapat fasilitas prayer rooms di setiap gedung bahkan di setiap ruangan, seperti perpustakaan." ungkap Bayu.


Meski Bayu dan para calon awardee lainnya menghadapi banyak tantangan di setiap proses mendapatkan Beasiswa Chevening. Namun, nantinya mereka akan mendapat biaya beasiswa untuk studi ke Inggris dan komunitas Chevening Alumni Indonesia (CAI) yang sangat suportif. Komunitas CAI dapat diakses di Instagram resmi mereka @idcheveningalumni. Komunitas alumni ini memiliki fasilitas seperti mentoring dan wadah untuk berdiskusi. Chevening Scholarship merupakan pilihan beasiswa yang tepat bagi para warga Indonesia yang tertarik dengan negara Inggris.


268 views2 comments

Recent Posts

See All

2 Comments


istiqomah334
Apr 29, 2023

Bismillah Nyusul Kak..

Like

example
Apr 29, 2023

Great Kak Bayu😍

Like
bottom of page