Jakarta, 21 Februari 2023 – Menempuh perkuliahan di luar negeri merupakan suatu hal yang didambakan oleh banyak mahasiswa masa kini. Namun, adanya keterbatasan biaya menghambat tercapainya tujuan tersebut. Beasiswa merupakan salah satu kesempatan untuk bisa menempuh pendidikan di luar negeri. Hal ini menyebabkan persaingan dalam mendapatkan beasiswa menjadi sangat kompetitif.
Coach Potato yang merupakan sebuah social enterprise hadir untuk mengedukasi para pelajar Indonesia tentang bagaimana mendapatkan beasiswa studi di luar negeri. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan Webinar Series Be a Global Student: Study Abroad with Scholarship melalui platform Zoom.
“Tujuan dari penyelenggaraan webinar series ini untuk mengedukasi pelajar indonesia mengenai berbagai beasiswa yang ada di luar negeri yang menerima pelajar asal Indonesia,” jelas Siti Mahdaria, Chief Executive Officer dari Coach Potato.
Salah satu beasiswa yang dibahas dalam webinar series ini adalah Fulbright. Sebuah beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat yang menerima mahasiswa asal Indonesia. Rinanda R.A. Shaleha, seorang Dosen psikologi di Universitas Pendidikan Indonesia merupakan penerima beasiswa S3 dari Fulbright hadir menjadi pembicara dalam webinar ini.
Sebelumnya, Rina melanjutkan S2 di bidang psikologi dengan beasiswa dari LPDP. Rina juga memiliki banyak pengalaman di bidang profesional dan aktif di volunteer. Rina juga tidak segan untuk membagikan kisah hidupnya ini melalui webinar-webinar untuk menginspirasi kawula muda.
Rina melanjutkan studi di jurusan Health and Human Development pada program S3. Rina memberikan beberapa poin yang harus diperhatikan sebelum menentukan kampus dan jurusan tujuan ketika lanjut studi S2 ataupun S3. Pertama, kecocokan dengan research interest. Kedua, memperhatikan konsep diversity, equity, dan inclusion (DEI) yang ada pada Universitas yang dituju. DEI adalah sebuah lingkungan yang memperlakukan semuanya sama atau yang memiliki toleransi tinggi dengan perbedaan. Ketiga, persyaratan atau admission dan lama studi. Terakhir, lingkungan seperti tata kota, kebersihan, dan crime rate di negara tujuan.
Ada tiga jenis program Fulbright ditawarkan, yaitu Fulbright Scholarships, Fellowships, dan DIKTI-Funded Fulbright Grants for Indonesians Lectures. Rina juga menjelaskan mengenai keuntungan yang didapatkan dari beasiswa Fulbright diantaranya adalah pembiayaan penuh selama studi, domestic travel round trip, TOEFL iBT, GRE (Graduate Record Examination), proses dan pembiayaan aplikasi visa J-1, biaya hidup bulanan, buku, dan asuransi kesehatan.
Rina juga membagikan empat tips untuk mendapatkan beasiswa yang diimpikan, seperti:
1. Buat Perencanaan dan Banyak Membaca
Melalui perencanaan, kita dapat melihat apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dan seberapa dekat kita dengan deadline. Mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran beasiswa juga merupakan satu hal yang penting yang harus diperhatikan untuk pemenuhan persyaratan awal.
2. Mempersiapkan Tes dan Sertifikat Bahasa
Tahap kedua adalah tes dan juga sertifikat bahasa. Jadi, mempersiapkan diri untuk tes harus dilakukan jauh-jauh hari.
3. Memastikan kelengkapan Berkas Sesuai Persyaratan
Sebelum persyaratan tersebut dikirimkan, kita harus memastikan semua persyaratannya sudah lengkap dan sesuai dengan permintaan dari beasiswa tersebut.
4. Gigih
Kegigihan diperlukan untuk mendapatkan beasiswa. Melakukan riset terkait beasiswa merupakan salah satu kunci untuk meraih beasiswa impian. Berdasarkan pengalaman Rina, dia memerlukan waktu satu tahun untuk mempersiapkan diri proses aplikasi beasiswanya.
Di akhir sesi, Rina menjelaskan mengenai perbedaan sistem belajar di luar negeri dan di dalam negeri juga sangat terasa. Di indonesia, tidak terlalu banyak tugas jika dibandingkan dengan perkuliahan di luar negeri. Selain itu, hari libur di Amerika juga singkat, berbeda dengan Indonesia yang memiliki libur cukup panjang. Jadi, kita harus dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perbedaan tersebut ketika menempuh perkuliahan di luar negeri, khususnya Amerika Serikat.
Persiapan untuk mendapatkan sebuah beasiswa tentu memerlukan waktu. Oleh karena itu, persiapkan diri sedini mungkin dan banyak melakukan riset untuk mencari tahu persyaratan untuk memperoleh beasiswa yang kamu tuju.
Coach Potato
Coach Potato adalah sebuah social enterprise yang berdiri pada Desember 2018. Coach Potato berfokus pada pemberdayaan generasi muda Indonesia dengan menyediakan program peningkatan kapasitas untuk mendapatkan pengalaman global melalui coaching, mentoring, dan workshop. Program bimbingan yang dibuat oleh Coach Potato Indonesia telah berhasil membantu pelajar Indonesia meraih beasiswa ke Australia, Eropa, dan Amerika.
Narahubung
Serly Pratiwi
pr.coachpotato@gmail.com
085922311190
Comments